METROMEDAN – Haerul, montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan yang berhasil merakit pesawat ultralight dari mesin rongsokan akhirnya mengenakan baju pilot.
Hal itu ditunjukkan lewat unggahan pilot sekaligus YouTuber, Vincent Raditnya di jejaring Instagram pribadinya @vincetraditnya, Selasa (21/1/2020).
Dalam satu unggahan, Vincent membagikan foto dirinya bersama Haerul dan video pemberitaan mengenai Haerul yang melakukan uji terbang pesawat rakitannya.
Saat itu, Haerul dan Vincent terlihat kompak memakai seragam pilot. Keduanya lalu berpose di dalam kokpit pesawat
Sementara lewat narasi unggahannya, Vincent menunjukkan kekagumannya terhadap Haerul yang sukses merakit pesawat dan menerbangkannya secara otodidak.
“Membangun pesawat tanpa belajar cara membangun, lalu menerbangkan pesawat tanpa belajar jadi pilot. Niat orang ini luar biasa, karena ini terbukti siapapun juga bisa berhasil asalkan ada niat,” tulis Vincent.
Ia juga membeberkan, Haerul telah bercita-cita merakit pesawat sejak umur 5 tahun. Untuk itu, atas pencapaiannya tersebut, Vincent memberikan selamat kepada Haerul.
Ia lalu membeberkan, jika Haerul berencana merakit pesawat yang lebih besar supaya mampu mengangkut keluarganya.
“Selamat kepada khairul ya sudah berhasil membangun. Infonya dia akan membangun pesawat yang lebih besar lagi agar bisa mengajak istri dan anaknya di kursi belakang,” pungkas Vincent.
Sejak dibagikan, unggahan Vincent tersebut telah mendapat lebih dari 22 ribu likes. Warganet pun ramai memberikan pujian kepada Haerul.
Sebelumnya, di media sosial viral video uji terbang pesawat rakitan Haerul. Pesawat itu mampu menempuh jarak 300 meter usai diterbangkan oleh perakitnya.
Haerul menciptakan pesawat jenis ultralight tersebut dari barang bekas seperti roda gerobak pengangkut pasir. Sedangkan sayap yang terbentang di pesawat tersebut terbuat dari parasut bekas yang biasa dijadikan penutup mobil dan mesinnya terbuat dari Mesin Motor Kawasaki Ninja RR 150 cc.
“Tren negatif yang terjadi di Palestina hanya akan meningkatkan ancaman gagalnya upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah,” kata Dubes Djani.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa jika tidak diakhiri, aneksasi de facto ini akan menyebabkan penderitaan yang mendalam bagi Palestina, dan membuat keamanan serta stabilitas kawasan sulit tercapai.
Dubes Djani menutup pernyataannya dengan mengilustrasikan tindakan Israel yang mencabut paksa 147 pohon zaitun milik petani Palestina di desa Al Jaba, Betlehem pada 1 Januari 2020 dengan upaya Israel yang mencoba mencabut proses perdamaian Timur Tengah dengan tindakan ilegalnya.
Bagi warga Palestina dan banyak komunitas di dunia lainnya, pohon zaitun melambangkan perdamaian. Dalam konteks saat ini, pohon zaitun juga dapat merepresentasikan solusi dua negara, sebuah visi perdamaian di Timur Tengah.
Bandarq |Dominoqq | Agen Bandarq | Agen Dominoqq | Agen Poker Terpercaya |Bandar Domino Online